GENTENG - Masih ingat dengan Sutrisno, warga Dusun Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, pemegang kartu BPJS yang masih dikenakan biaya hingga Rp 13 juta lebih saat anaknya dirawat di rumah sakit. Bapak dua anak yang bekerja sebagai buruh itu, akhirnya menjual rumahnya demi membayar biaya pengobatan di rumah sakit.
“Kasihan sekali, rumahnya sampai dijual, saya dengar laku Rp 40 juta,” cetus Kepala Dusun Maron, Desa Genteng Kulon, Fathoni. Menurut Fatoni, Sutrisno itu salah satu warganya yang kurang mampu. Untuk membayar biaya selama perawatan anaknya di rumah sakit yang habis Rp 13 juta itu sudah tidak mampu.
“Satu-satunya yang dimiliki rumah dan dijual itu,” katanya. Para tetangga, terang dia, kini banyak yang iba. Jika rumah itu sudah dijual, keluarga itu akan tinggal di mana. Apalagi, salah satu anaknya masih sekolah SD. “Anaknya itu masih kecil,” ujarnya.Baca selengkapnya