DI bawah gubuk yang sederhana, Saji Sutajianto, 52, dan Sugeng Santoso, 26, terlihat serius memahat kayu dengan peralatan seadanya. Dengan peralatan yang sederhana, keduanya tetap semangat membuat lonceng sapi. Siang itu, Saji dan Sugeng telah menyelesaikan pekerjaannya. Keduanya mencoba melepas rasa lelah setelah sejak pagi bekerja.
“Lonceng ini untuk kalung sapi, orang menyebut berbeda-beda. Ada yang menamai klotok, kletekan, ada juga yang bilang anti ...
Dulu Tembus Bali, Kini hanya Layani di Tiga Pasar Hewan
Reviewed by Dwi
on
18.30.00
Rating: