BANYUWANGI - Turnamen bertajuk Sunrise of Java Cup 2015 tanpa sponsor utama bisa dijadikan bahan koreksi. Betapa tidak, panitia pelaksana (panpel) harus menanggung kerugian besar gara-gara pemasukan tidak sesuai dengan harapan.
Pemasukan tiket yang digadang-gadang bisa menutup segala biaya penyelenggaraan ternyata meleset. Yang lebih ironis, panpel merasa kecolongan dalam distribusi penjualan. Sehingga, penonton yang masuk ke stadion tidak sesuai dengan hasil yang diterima.
Bayangkan, di luar dugaan panpel hanya mendapatkan pemasukan senilai Rp 150 juta dalam pertandingan terakhir. Tentu saja hal itu sangat mengejutkan berbagai pihak. Melihat animo penonton yang menyaksikan laga tersebut itu sangat besar.
Sesuai estimasi, jumlah penonton yang menyaksikan laga Persewangi melawan Arema sekitar 10 ribu orang. Jika dihitung rata-rata kelas ekonomi s...